Menguak Misteri Pesantren; Mengembalikan Jati Diri Pesantren

Kalau kita sempat jalan-jalan ke beberapa daerah di Indonesia, pasti sepanjang jalan pandangan kita tidak akan lepas dari sosok bangunan yang bertuliskan Pondok Pesantren. Sebuah nama yang tak asing lagi di telinga kita, nama yang telah malang-melintang dalam sejarah Indonesia. Namun, belakangan ini sosok pesantren seolah telah menjadi misteri yang sangat menakutnya. Gembong dan pelaku jaringan kekerasan seolah telah identik dengannya. Sebagian besar masyarakat secara otomatis terstigma, apalagi media massa baik cetak atau elektronik sering memberitakan pesantren sebagai sarang terorisme.

Berbagai asumsi dan bantahan-pun terus mengalir. Seminar, semiloka ataupun diskusi-diskusi lainnya pun digelar demi membela pesantren. Ada apa sebenarnya dengan pesantren? Benarkah pesantren seram dan menakutkan? Pertanyaan-pertanyaan inilah tentunya yang menjadi PR bagi semua kalangan yang terlibat dalam dunia pesantren.

Tak hanya itu, anggapan bahwa pesantren eksklusif pun muncul belakangan ini. Sehingga sangat wajar kalau pesantren hari ini dianggap kaku, bahkan ada sebagian pesantren yang masih menolak terhadap globalisasi.

Beberapa waktu yang lalu reporter Buletin DK sempat melakukan wawancara dengan KH. Syukron Ma’mun, pimpinan Pesantren Darurrahman, di bilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 

Belakangan ini di masyarakt timbul anggapan bahwa pesantren itu kuno dan ketinggalan zaman, bagaimana pendapat Anda?

Kok, dikatakan kuno dan ketinggalan zaman, tokoh-tokoh yang sekarang tampil itu apa tidak banyak yang dari pesantren. Itu kan sengaja untuk menyudutkan! (pesantren–red) 

Apa buktinya kalau pesantren itu tidak ketinggalan zaman? 

Di pesantren Daarul Rahman misalnya, diajarkan pelajaran SMA ditambah pelajaran pondok. Apa yang seperti itu ketinggalan zaman? Di sini belajar matematika, fisika, kimia, masa ketinggalan? Memang ada pesantren yang mengajarkan agama saja, tapi apa pelajaran agama dianggap kuno? Soal informasi, di Daarul Rahman, kita mencetak ahli agama yang tidak ketinggalan informasi, anak-anak langganan surat kabar, komputer juga diajarkan. Lantas, kenapa kemunduran bangsa diakaitkan dengan pesantren? Padahal pemuda yang belajar di pesantren tidak sampai 10%, sedangkan yang 90%-nya masuk sekolah umum, kenapa tidak menyalahkan yang 90%. 

Lalu apa kelebihan pesantren dari sekolah lainnya? 

Kelebihan pesantren itu umumnya pada soal akhlak, disiplin berpakaian. Satu-satunya pendidikan yang tidak dipengaruhi budaya barat, itu pesantren. Kenapa itu tidak dilihat oleh masyarakat?. 

Bagaimana dengan anggapan bahwa pesantren itu identik dengan “tempat pembuangan” anak nakal?

Nggak bisa, mungkin ada beberapa kasus, tapi jangan satu fenomena kemudian digeneralkan. Ini kesalahan public opini. Kalau ada orang tua yang memasukan anaknya ke pesantren karena sudah ke sana kemari masih tetap nakal, itu bukan pembuangan tapi tempat untuk mendidik, di tempat pendidikan lain belum berhasil mungkin di pesantren bisa. Apalagi kalau ada anak nakal dimasukan pesantren jadi baik itu kan bagus, satu kelebihan. 

Apa pesan Anda  untuk pesantren di Indonesia?

Kita menganjurkan setidak-tidaknya pelajaran umum diajarkan supaya santri tidak buta sama sekali, dasar-dasarnya saja cukup. Tapi tetap tujuan dari pesantren jangan dilupakan. Sekarang ini ada orang yang kelihatannya peduli pada pesantren padahal niatnya utuk menghancurkan pesantren. Biasanya orang seperti ini bilang: “Pondok pesantren itu merupakan sandaran dan tumpuan umat di mana diharapkan  dari pesantrem muncul kader-kader Islam yang baik. Alangkah baiknya di samping mempelajari agama pondok pesantren juga mempelajari soal medis, teknologi, elektronik dan ilmu-ilmu lainnya, sehingga lulusan pondok pesantren siap pakai”. Ini maksudnya agar pondok pesantren gagal, tidak dapat menghasilkan Kiai. Tapi menghasilkan orang yang setengah-setengah, ahli agama nggak ahli lainnya juga nggak. (Dwi Budiman—red)

***

Daarul Rahman didirikan pada tahun 1975, sekarang sudah memiliki 1.800 santri dan tiga buah tempat, di Leuwiliang Bogor, Sawangan Depok dan di Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sistem yang dipakai merupakan kombinasi dari sistem Pondok Pesantren Modern Gontor untuk masalah bahasa dan sistem Salafiyyah untuk masalah baca kitab kuning. Sehari-hari santri wajib menggunakan bahasa Arab dan Inggris, bahasa pengantar di sekolahpun kedua bahasa asing tersebut. Untuk memaksimalkan pembinaan, seluruh santri wajib mondok, hal ini tidak terlepas dari tujuan pondok, yaitu ”Kami ingin membentuk kader ulama yang berwawasan intelektual” ujar K.H. Syukron. Salah satu kelebihan pesantren ini, ijazahnya diakui oleh pemerintah maupun universitas di Timur Tengah tanpa harus mengikuti ujian negara, “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan ini” kata K.H. Syukron.

15 Komentar

  1. Dakwah melalui musik….
    silahkan kunjungi http://www.dmc-indonesia.net

    mari berdakwa dengan berbagai macam pintu…

  2. Setuju, mas…. Sukses untuk DMB (Darunnajah Marching Band) dan event DMCnya. Kami tunggu undangannya, ya… 😀

    Salam

  3. bisa nggak menampilkan foto2 pesantren yang diasu kh syukron ma’mun

  4. boleh jadi santri sebulan di darurrahman jakarta g?
    ngisi liburan?
    pengen belajar kitab kuning lagi, kangen ma suasana di pesantren!!

    blz gpl

  5. pengen jadi keluarga besar darurrahman

  6. kagum sama isi pembelajaran darurrahman

    banyak temen di UIN dari darurrahman yg pd ber isi(mahir)

    pengen lebih kenal ma pesantren

    study banding ma pesantren ku boleh ga (al-awwabin)

  7. Btul kali tu emang kite tu harus memberikan informasi yang inspiratif man !

  8. ada pontren yang melakukan program akselerasi di cianjur bukaaja di http://www.al-musriwordpress.com pasti tertarik…..

  9. pesantren salah satu lembaga pendidikan yang tidak lekang oleh perkembangan zaman….coz sampai saat ini kurikulum di Daarul Rahman ngga pernah ganti….tp masih bisa eksis………allahu akbar….

  10. kaifal khbar broooo????????
    q anak darul rahman agktan condusan 29
    i am proud to be a student there,the curicullum never die
    pesantren adalah lembaga masyarakat dalm membentuk generasi islam yang rabbani
    teruskan perjuanganmu ikhwani fil aqidah mari kita tegakkan kalimatillah di atas bumi ini
    alllaahu akbar……………………..

  11. Hai kawan nih ada web nya alumni Daarul Rahman, bagi alumni Daarul Rahman mohon mendaftar, yang bukan juga ga ape..hehehe

  12. oh iya lupa nama web nya http://www.alumnidr.co.cc

  13. duh pesantren darurahman bgus ya sistem mengajar nya
    jdi pingin tau lebih jauh dlo aku juga alumni pesantern di subang
    nama pesantrenku miftahul bariyah jl. raya tanjungsiang

    jdi pingin stdi banding ma pesantren darurahman
    sekalian belajar bersama karena bimbingan kami adalah anak anak SMP
    maksih ya

    mju terusssss allahu akbarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

  14. salam sesama santri darur rahman,saya angkatan 22

  15. salam kenal
    saya alumni DR juga angkatan 29 n_n


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke nita althafunisa Batalkan balasan